NUSAKATA.COM – Ahmad Muklis, selaku aktivis pemerhati sosial masyarakat, menilai bahwa keberlangsungan penyaluran bantuan sosial yang digelar di alun-alun Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, dirasa sembrawut tidak sistematis pada umumnya. Kamis, (28/08/2025).
Alun-alun Kecamatan Tunjung Teja menjadi titik kumpul masyarakat yang mendapatkan Bantuan Sosial, yang terdiri dari 9 Desa berkumpul di satu tempat Skema pembukaan rekening bank mandiri.
“Kini mesti menerpa masyarakat lansia dan takberdaya merasa tersiksa atas kekacawan antrian dan tidak kondusif,” Kata Muklis.
Titin warga Desa Bojong Catang, Kecamatan Tunjung Teja, dilarikan ke UGD UPT. Puskesmas Tunjung Teja, tidak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas, dampak terdesak-desak dan kelelahan, akibat tidak adanya penegasan dan skala prioritas khusus warga lansia.
Bahkan, Kata Muklis, warga sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 20.00 masih antri, dengan sistem yang tidak jelas, oper sana oper sini.
“Seperti belum memiliki konsep dalam penyaluran bantuan tersebut,” tambahnya
Muklis selaku aktivis pemerhati sosial masyarakat, Mengecam keras agar mengevaluasi kinerja dan dapat mengantisipasi sistem penyaluran bantuan tersebut.
“Agar mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup ahmad saat mengakabrkan kepada nusakata.com.
Sampai berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan pasti dari pihak Dinas dan pihak Bank terkait. (Ibn)





