PANDEGLANG, (NNC)- Moh Ilham Aktivis Institue Pemuda Lokal Pandeglang angkat bicara di hari jadi kabupaten Pandeglang pada hari Senin, 1 April 2024.
Hari jadi kabupaten Pandeglang yang ke 150 tahun menjadi sorotan bagi khalayak dan menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Pandeglang itu sendiri
Dibalik ramainya player yang mengucapkan selamat dan banyak nya kegiatan di wilayah alun alun, ternyata Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) mencatat bahwa pada bulan Januari 2024 terdapat 11. 430 anak yang terpaksa putus sekolah di Pandeglang
Ini akan jadi catatan buruk bersama khusunya oleh Institute Pemuda Lokal Pandeglang (IPLP), sejauh mana pemerintah dalam mengoptimal pengentasan angka anak yang putus sekolah
Karena sejauh ini yang kami temukan bahwa pendidikan di kabupaten Pandeglang masih minim dan miris, dengan banyaknya angka anak yang putus sekolah sebenarnya ini sudah menandakan bahwa Pandeglang bukan lah kabupaten yang berkembang dan maju, seperti kabupaten lainnya yang ada di provinsi Banten
Selain itu kami menemukan adanya kegiatan yang di lakukan oleh salah satu warga Desa. Bojong, Kecamatan. Bojong dengan membuka yang namanya Bengkel linguistik
Bengkel Linguistik berjalan dari Tahun 2021 sampai Tahun 2024, dan ini adalah sebuah program pengabdian masyarakat yang ber fokus pada peningkatan literasi, negosiasi, advokasi dan jurnalistik bagi anak anak di kabupaten Pandeglang
Melihat kejadian seperti itu tentu ini sangat miris dan menarik untuk di bicarakan oleh kalangan masyarakat, aktivis, mahasiswa terkhusus oleh institut pemuda lokal pandeglang (IPLP ) yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan
Maka dengan itu kami menuntut kepada Bupati Pandeglang dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang, untuk segara turun tangan, Jagan hanya enak enakan duduk di kursi kantor yang ber AC semata, tapi harus turun menyelesaikan masalah angka anak yang terputus sekolah di kabupaten Pandeglang.**