NUSAKATA.COM – Dalam upaya memperkuat pelaksanaan program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), para calon pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Cisata mengikuti pelatihan Keamanan Pangan dan Sertifikasi Laik Higienis Sanitasi (SLHS) yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
Pelatihan ini bertujuan memastikan seluruh dapur gizi di wilayah Kabupaten Pandeglang memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan sebelum mendistribusikan makanan bergizi kepada masyarakat.
Koordinator SPPG Yayasan Fastabiqul Khoirot, Babay Muzazi, menjelaskan bahwa setiap relawan maupun pegawai dapur gizi wajib memiliki sertifikat penjamah makanan yang diperoleh melalui pelatihan keamanan pangan yang difasilitasi Dinas Kesehatan Pandeglang.
“Para relawan diberikan pembekalan mengenai higiene dan sanitasi pangan, regulasi terkait, potensi kontaminasi makanan, dan materi lain yang berkaitan dengan keamanan pangan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (03/12/2025).
Babay menuturkan, pelatihan ini diikuti 94 peserta yang nantinya akan bertugas di dua SPPG, yaitu SPPG Insan Sinar Cisata dan SPPG Insan Jiput Mandiri.

Foto Bersama SPPG dan Jajaran Dinkes Pandeglang Saat Pelatihan disalah satu Villa Desa Kondangjaya, Kecamatan Cisata.
“Setiap SPPG akan diisi oleh 47 pegawai. Pada tahap awal, program Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Cisata menargetkan 2.400 penerima manfaat per SPPG dengan cakupan total 27 sekolah,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong seluruh pengelola dapur gizi di Pandeglang untuk menerapkan prinsip higiene dan sanitasi dengan baik.
“Dengan begitu, kualitas makanan bergizi yang diberikan kepada penerima manfaat tetap aman dan layak dikonsumsi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eni Yati, menegaskan bahwa pelatihan ini penting untuk memastikan seluruh pegawai memahami aspek keamanan pangan dalam pelaksanaan program MBG.
“Tujuannya adalah memberikan asupan gizi seimbang bagi kelompok rentan. Karena itu, pelatihan ini diperlukan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam mengolah makanan secara higienis agar aman dikonsumsi,” paparnya.
Menurut Eni, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan pegawai SPPG, yaitu kebersihan peralatan, kebersihan diri, dan kebersihan bahan makanan.
“Terdapat enam materi pelatihan yang akan disampaikan oleh tim dari Dinas Kesehatan Pandeglang, dan ditargetkan selesai dalam satu hari. Harapannya, kegiatan berjalan lancar dan seluruh peserta dapat memperoleh sertifikat sebagai salah satu syarat pengurusan SLHS di masing-masing SPPG,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan rutin melakukan monitoring ke seluruh SPPG untuk memastikan standar pelaksanaan tetap terjaga.
“Dinas Kesehatan merupakan bagian dari Satgas MBG dan memiliki jejaring puskesmas yang akan melakukan monitoring minimal sekali setiap bulan,” tutupnya.





