NUSAKATA.COM – Aksi mengharukan, para pelajar Sekolah Dasar (SD) harus menyebrangi derasnya sungai saat pulang pergi sekolah. Kejadian itu viral tepatnya di Desa Rancapinang, Kampung Cegog, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Karena belum adanya jembatan yang dapat digunakan, sejumlah pelajar terpaksa menyeberangi sungai dengan berjalan kaki atau menggunakan alat bantu sederhana. Kondisi ini dinilai berisiko terhadap keselamatan, terutama saat debit air sungai meningkat.
Menurut keterangan Warnah, mahasiswa asal Desa Ranca Pinang, jembatan sebelumnya sempat berdiri di lokasi tersebut, namun rusak dan hanyut terbawa arus saat banjir melanda pada awal Oktober lalu. Rekaman video kejadian itu sempat beredar di media sosial dan mendapat perhatian publik.
“Pembangunan jembatan baru memang sudah mulai bulan ini, tapi prosesnya belum selesai. Setiap hari anak-anak tetap harus melewati sungai untuk pergi ke sekolah,” ujar Warnah, saat dikonfirmasi tim Redaksi Nusakata via WhatsApp, Rabu (22/10/2025).
Warnah juga menambahkan, kondisi jalan di sekitar lokasi jembatan turut memprihatinkan. Banyak lubang dan genangan air yang membuat jalur sulit dilalui, terutama saat hujan deras. Jalur tersebut merupakan akses utama masyarakat desa menuju sekolah dan pusat kegiatan ekonomi.
“Kalau tidak salah, banjir besar yang menghayutkan jembatan gantung di Kampung Cegog itu terjadi pada awal Oktober lalu. Dan video viral yang dikirim warga ini baru sekitar dua minggu lalu,” tambah Warnah.
Sementara itu, Sektretariar (Setda) Kabupaten Pandeglang tidak memberikan tanggapannya saat tim redaksi meminta tanggapan. Sampai berita ini di tayangkan.