NUSAKATA.COM – Rangkaian Pujawali ke-XX Parahyangan Agung Jagatkartta (PAJK), Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, dimeriahkan dengan Festival Penjor pada Minggu, (31/08/20250. Kegiatan ini diikuti pemuda Hindu dan perwakilan Banjar dari Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, dan Banten (Jakjaban), berlangsung di area Madya Mandala PAJK.
Sebagai tambahan informasi, puncak acara Pujawali ke-XX PAJK akan berlangsung pada 7 September 2025 bertepatan dengan Purnama Sasih Ketiga.
Ketua PHDI Provinsi Banten, Ida Bagus Alit Wiratmaja, saat membuka acara, menegaskan pentingnya festival ini sebagai ruang kebersamaan umat.
“Jadikan Festival Penjor sebagai wahana untuk bersimakrama, menjaga rasa menyama braya, dan saling berbagi ilmu,” ujarnya.
Adapun Festival Penjor tahun ini menghadirkan 17 peserta dari 21 Banjar yang diundang. Penjor yang dibuat tidak sekadar karya seni, tetapi memiliki makna spiritual mendalam.
“Penjor melambangkan kemenangan dharma atas adharma, keseimbangan alam, rasa syukur kepada Tuhan, serta simbol budaya Hindu yang kaya dan unik”, ungkap Ida Bagus Alit.
Lebih lanjut ia menerangkan pesan filosofi penjor yang melengkung ke bawah dengan hiasan sampian cantik melambangkan kerendahan hati sebagai keindahan sejati dari setiap makhluk hidup.
Usai penilaian, penjor hasil karya peserta akan dipasang di lokasi yang telah disiapkan. Menghadirkan suasana meriah, indah dan anggun mempercantik alam hijau kaki Gunung Salak. Penjor tersebut berdiri sakral karena menjadi bagian dari ritual Pujawali XX PAJK.
Melalui festival ini, panitia berharap generasi muda semakin mencintai budaya leluhur dan tetap melestarikannya meski berada di luar Bali. Selain memperkuat spiritualitas, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan, gotong royong, dan dukungan antarumat Hindu se-Jakjaban di tengah kehidupan kota metropolitan. (Dewa).