NUSAKATA.COM – Candi Prambanan kembali menjadi sorotan dunia. Sebagai salah satu warisan budaya dunia sekaligus pusat spiritual umat Hindu, Prambanan kini tengah dipersiapkan untuk menyongsong potensi besar: kehadiran 1,4 miliar umat Hindu dari berbagai penjuru dunia.
Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Pemanfaatan Candi Prambanan untuk Kepentingan Umat Hindu Indonesia dan Dunia yang digelar di Ruang Rapat Kantor Unit Prambanan BPK Wilayah X, Sleman, Sabtu (23/8). Hadir dalam kegiatan ini Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab bersama Pembimas Hindu Jateng, Eko Pujianto, serta berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.
Dalam keterangannya, Saiful Mujab menegaskan bahwa Prambanan tidak hanya bernilai sejarah, melainkan juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat kegiatan keagamaan sekaligus wisata spiritual harus bisa memberi manfaat positif, baik bagi umat maupun masyarakat sekitar. Dengan menjaga kelestarian dan memaknai nilai-nilai agama, kita turut membangun ekoteologi yang menjaga keseimbangan alam,” ujarnya.
Saiful berharap FGD ini mampu merumuskan strategi optimalisasi fungsi Candi Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu Nusantara sekaligus destinasi spiritual dunia.
Komitmen Pemuliaan Candi Prambanan
Diskusi penting tersebut dihadiri Kepala BPK Wilayah X, GM Unit Prambanan, akademisi, hingga jajaran Muspida dari Klaten dan Sleman ini menghasilkan kesepakatan penting: pemuliaan Candi Prambanan sebagai pusat peribadatan umat Hindu dunia, dengan sinergi erat antara umat, pengelola, dan masyarakat sekitar.
Sementara itu Sekretaris Umum Pengurus Harian PHDI Pusat Ketut Budiasa, dalam unggahan media sosial pribadinya menegaskan tim kerja Candi Prambanan terus bergerak cepat. Setelah koordinasi dengan Wamenparekraf di Jakarta, berbagai rapat maraton dilakukan dengan TWC, dinas pariwisata, kebudayaan, aparat keamanan, hingga tokoh masyarakat.
“Semua bermuara pada satu tujuan: memantapkan Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu Indonesia dan dunia, sesuai MoU empat menteri dan dua gubernur. Saat ini sudah ada 20 kegiatan keagamaan, sebagian terlaksana seperti Tawur Agung, Abhiseka, Parisudha Agung, Siwaratri, dan hari raya rutin. Kegiatan lain seperti Sadhana Camp dan pelatihan masih menunggu giliran,” jelasnya.
Selain itu, narasi dan promosi Prambanan sebagai pusat spiritual dunia juga dinilai perlu diperkuat, termasuk pemberdayaan warga lokal agar siap menyambut wisatawan religi.
Menyambut Perjalanan Spiritual 1,4 Miliar Umat Hindu Dunia
Lebih lanjut, Budiasa mengungkap potensi besar Candi Prambanan yang menyinggung catatan sejarah tentang kunjungan pandit-pandit India ke Prambanan seribu tahun lalu.
“Dulu, ketika menyeberangi samudra dengan perahu memakan waktu berbulan-bulan, Prambanan sudah ramai dikunjungi untuk perjalanan spiritual. Kini, dengan Delhi–Jakarta hanya berjarak beberapa jam, potensinya berlipat-lipat. Yang kita butuhkan adalah kesiapan mental, cara pikir, dan infrastruktur,” tegasnya.
Dengan populasi umat Hindu dunia mencapai 1,4 miliar jiwa, Prambanan diyakini memiliki peluang menjadi destinasi utama spiritual trip global. Langkah besar kini dimulai, dari menjaga kelestarian hingga menyiapkan masyarakat sekitar agar turut merasakan manfaatnya. (Dewa)