NUSAKATA.COM – Majelis Ukhuwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengevakuasi dan mengobati 2000 warga Gaza di Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagaimana diungkapkan dalam Sidang Kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Dalam pernyataan sikap yang dirilis di Bogor pada Senin 11 Agustus 2025, Amir Majelis Ukhuwah Pusat H. Syakuri, S.H., menegaskan bahwa langkah Presiden sejalan dengan amanat konstitusi UUD 1945 yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan menolak segala bentuk penjajahan karena bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Meski demikian, Majelis Ukhuwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) memberikan masukan strategis agar evakuasi tidak membuat penduduk Gaza (Palestina) keluar dari tanah airnya.
“Kami menyarankan agar bantuan diarahkan untuk mempertahankan mereka tetap tinggal di Gaza, sambil mendesak Zionis Israel dan sekutunya menghentikan perang, meninggalkan tanah Palestina, dan mengembalikan Masjid Al-Aqsa kepada umat Islam,” kata H. Syakuri dalam pernyataan itu.
Majelis Ukhuwah Pusat (MUP) juga menyoroti perlunya persetujuan masyarakat Pulau Galang terkait rencana penempatan warga Gaza, guna menghindari potensi konflik horizontal. Poin mendesak lainnya adalah mendesak pembukaan blokade Gaza untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk secara langsung kepada seluruh warga yang dilaparkan dan membutuhkan pengobatan.
“Sudah sepatutnya kita mewaspadai niat jahat zionis Israel dibantu Amerika Serikat untuk secara total merebut Gaza serta mengusir semua warganya keluar untuk dijadikan daerah jajahan zionis secara penuh,” tegas Amir Majelis Ukhuwah Pusat H. Syakuri.
Menutup pernyataannya, H. Syakuri mengutip sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian; kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian.”
Mejelis Ukhuwah Pusat turut mendoakan Presiden Prabowo agar diberi kesehatan, kekuatan, dan kewibawaan untuk melaksanakan tugas kenegaraan, termasuk membalas budi bangsa Palestina yang pernah mengakui kemerdekaan Indonesia. (AM).