NUSAKATA.COM – Pembangunan jalan khusus untuk angkutan tambang batu bara oleh PT Levi Bersaudara Abadi resmi di mulai. Pembukaan proyek ini ditandai dengan pernyataan resmi dari sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, S.H., M.M,. dan Bupati Lahat, H. Bursah Zarnubi,S.E.
Komisaris PT Levi Bersaudara Abadi Leman C melalui ketua Perencana PT Levi Bersaudara abadi beni menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur Sumsel dalam proyek strategis ini.
“Sejak 25 juli hingga hari ini, selama sembilan hari kami telah melakukan survei dan pengerjaan awal sepanjang 2 km telah di lakukan clearing dan 1 km di antaranya sudah dilakukan pengerasan,” ujar beni di lokasi kegiatan, senin (4/8/2025).
Menurutnya, PT Levi Bersaudara Abadi berkomitmen menghentikan penggunaan jalan nasional untuk angkutan batu bara dan akan sepenuhnya beralih ke jalur khusus pada desember 2025.
“Kami juga siap membangun jembatan sepanjang 230 meter yang akan melintasi rel kereta api, jalan umum, dan sungai untuk menyambungkan ke jalan PTBA dan BGG,” imbuhnya.
Jalan khusus ini rencananya dibangun dengan lebar awal 10 meter dan akan di perluas menjadi 15 meter, dengan total panjang dari titik nol hingga 107 di perkirakan mencapai 40 km. Investasi proyek ini di taksir mencapai Rp150 miliar.
Bupati Lahat H. Bursah Zarnubi, mengatakan, dukung penuh proyek pembangunan jalan khusus batu bara ini dan menyampaikan apresiasinya terhadap Gubernur Sumsel H. Herman Deru, yang telah merespons cepat aspirasi masyarakat selama delapan tahun terakhir terkait dampak negatif aktivitas angkutan batu bara di jalan nasional.
Ia menegaskan, penyelesaian jalan khusus ini akan mengurangi kerusakan jalan negara dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
“Kami optimis pengerjaan ini bisa rampung paling lambat Januari 2026. kalau ini berhasil, akan mengurangi risiko kerusakan berat seperti yang terjadi di tahun 2004,” ujar H. Bursah Zarnubi.
Ia juga meminta agar dukungan dari DPR dan stakeholder lainnya terus di kawal agar proyek strategis ini tidak menemui hambatan berarti.
Gubernur H.Herman Deru, dalam sambutannya menjelaskan bahwa sejak awal masa jabatannya di 2018. Ia telah menerbitkan Peraturan Gubernur Sumsel (Pergub) Nomor 74 Tahun 2018 tentang pelarangan penggunaan jalan umum untuk angkutan batu bara.
Hal ini menyusul kondisi lalu lintas yang kian semrawut dan banyaknya korban kecelakaan akibat padatnya truk batu bara di jalan nasional.
“Kerusakan jalan nasional dari kabupaten lahat hingga palembang akibat angkutan batu bara tak terkendali. Sebelum november 2018, tercatat ada 9.900 kendaraan pengangkut batu bara, belum termasuk yang tidak terdata,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan adanya jalan khusus ini, di harapkan semua aktivitas tambang tidak lagi membebani infrastruktur umum.
Ia juga meminta agar masyarakat sekitar khusus nya yang memiliki kebun di sepanjang jalur ikut di berdayakan dalam proses pembangunan maupun operasional jalan houling tersebut.
“Proyek jalan khusus ini menjadi harapan baru bagi Sumatera Selatan dalam mengatasi persoalan kemacetan, kerusakan jalan, serta keselamatan pengguna jalan yang selama ini terdampak aktivitas angkutan batu bara,” Imbuhnya.(ROBBY/Nusakata.com)
