Menu

Mode Gelap
 

Ketegangan Antara Thailand dan Kamboja Memuncak pada Juli 2025

- Nusakata

29 Jul 2025 10:53 WIB


					Perang Kamboja dan Thailan Memuncak pada Juli 2025 (Dok/Ist) Perbesar

Perang Kamboja dan Thailan Memuncak pada Juli 2025 (Dok/Ist)

NUSAKATA.COM – Hubungan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas pada Juli 2025, ditandai dengan pecahnya konflik bersenjata di wilayah perbatasan yang disengketakan. Pertikaian ini menimbulkan korban jiwa serta memicu krisis politik dan kemanusiaan di kedua negara.

Muncul pertanyaan besar: mengapa kedua negara ini bisa terlibat perang? Apa penyebab utama di balik konflik ini?

Berikut adalah penjabaran sejumlah faktor pemicu konflik antara Thailand dan Kamboja, mulai dari akar sejarah hingga insiden terkini.

1. Sengketa Perbatasan Warisan Kolonial

Konflik ini berakar pada sejarah panjang sengketa perbatasan, terutama di sekitar Kuil Preah Vihear-bangunan bersejarah dari abad ke-11 yang terletak di perbatasan kedua negara.

Perselisihan bermula pada 1907 ketika Prancis, yang saat itu menjajah Kamboja, menetapkan peta perbatasan yang menempatkan kuil tersebut di wilayah Kamboja. Thailand, yang dahulu bernama Siam, menolak pengakuan itu.

Pada 1962, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa kuil Preah Vihear sah milik Kamboja. Namun, Thailand belum sepenuhnya menerima keputusan tersebut, khususnya mengenai area di sekitar kuil yang mereka klaim masih sebagai wilayah Thailand.

2. Simbolisme Nasional di Balik Kuil

Kuil Preah Vihear tidak hanya bernilai historis, tetapi juga menjadi lambang nasionalisme. Di mata Kamboja, kuil ini adalah simbol kebanggaan nasional, sementara Thailand menganggap penempatannya di wilayah Kamboja sebagai bentuk pelanggaran kedaulatan.

Isu ini sering dijadikan alat politik oleh tokoh di kedua negara untuk memobilisasi dukungan publik, menjadikannya isu sensitif yang mudah memicu ketegangan.

3. Insiden Perbatasan sebagai Titik Awal

Ketegangan terbaru bermula pada 28 Mei 2025, saat terjadi kontak senjata singkat di perbatasan yang menewaskan seorang tentara Kamboja. Walau bentrokan berlangsung singkat, dampaknya memicu eskalasi lebih lanjut.

Beberapa provokasi susulan terjadi:

  • Tentara Thailand dilaporkan menghalangi penyanyi Kamboja menyanyikan lagu kebangsaan di dekat kuil.
  • Kedua negara meningkatkan kehadiran militer di perbatasan.
  • Dugaan pemasangan ranjau dan penggunaan drone di wilayah konflik.

Semua insiden ini memperbesar ketegangan yang akhirnya meledak pada 24 Juli 2025.

4. Pertempuran Besar pada 24 Juli 2025

Pada hari itu, pecah pertempuran besar di sekitar situs sejarah Prasat Ta Muen Thom. Kedua pihak saling menyalahkan atas provokasi awal.

Thailand menuduh tentara Kamboja melintasi perbatasan dan menggunakan artileri berat. Sebagai balasan, militer Thailand melancarkan serangan udara menggunakan jet tempur F-16.

Akibat pertempuran tersebut, puluhan tentara dan warga sipil meninggal dunia. Anak-anak dan perempuan menjadi korban ledakan, ribuan warga mengungsi, dan infrastruktur seperti sekolah, rumah sakit, serta pasar di sekitar perbatasan hancur.

5. Dampak Politik dan Ekonomi yang Meluas

Konflik ini tidak hanya menyebabkan kerugian fisik, tetapi juga menghantam hubungan diplomatik dan perekonomian kedua negara. Thailand dan Kamboja menarik duta besar masing-masing, menutup perbatasan, dan menghentikan seluruh aktivitas perdagangan.

Selain itu, akses media lintas negara diblokir total. Di dalam negeri, konflik memperuncing ketegangan politik domestik masing-masing negara.

Situasi ini menunjukkan bahwa akar konflik lebih dari sekadar sengketa garis batas, melainkan juga tentang nasionalisme dan kepentingan politik yang saling berkelindan.

ASEAN serta komunitas internasional saat ini tengah berupaya mencari jalan keluar diplomatik untuk mencegah perang meluas.

 

Sumber : Dilansir berbagai sumber

Baca Lainnya

UAR Jabodetabek Banten Gelar Pelatihan Penyelamatan Gunakan Perahu LCR

18 August 2025 - 19:49 WIB

Mahasiswa Pecinta Alam Se-Banten Kibarkan Bendera Raksasa di TPA Bangkonol

17 August 2025 - 13:32 WIB

Kawedanan Menes Dikeluhkan Sampah Oleh Peserta Agustusan

16 August 2025 - 08:58 WIB

Korupsi Sampah di Tangsel Tetapkan 4 Orang

16 August 2025 - 08:15 WIB

Beredar Vidio di Media Sosial Jalan Kampung Desa Kondangjaya Butut

14 August 2025 - 21:03 WIB

Resmi Dilantik, KNPI Pandeglang Siap Majukan Pandeglang Dengan Pemuda

13 August 2025 - 17:43 WIB

Trending di News