NUSAKATA.COM — Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (DEMA FTIK) IAIN Langsa menggelar kegiatan Pembekalan Pengabdian Masyarakat bertajuk “Membangun Desa Cerdas dan Sehat melalui Pendidikan, Kreativitas, Gotong Royong, serta Peduli terhadap Lingkungan”, yang berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme pada Kamis, 17 Juli 2025.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Suhailayanti, M.Pd, selaku Pembina DEMA FTIK IAIN Langsa, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menebarkan nilai-nilai pendidikan, kepedulian sosial, dan perubahan positif di tengah masyarakat.
Turut hadir Kepala Pusat Pengabdian LPPM IAIN Langsa, Rivyal Dahlawy Chalil, M.Sc, sebagai pemateri pertama. Dalam paparannya, ia menekankan urgensi kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membangun desa berbasis pengetahuan dan inovasi. Ia mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang mampu menghadirkan dampak berkelanjutan.
Pemateri kedua, Bachtiar ZA, Supervisor Community Development dan Humas Regional 1 Langsa, turut memperkaya wawasan peserta. Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, institusi pendidikan, dan dunia industri dalam menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing. Nilai gotong royong, menurutnya, merupakan kekuatan lokal yang harus terus dijaga dan diberdayakan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan I FTIK, Mhd. Rasid Ritonga, M.A., dan Wakil Dekan III, Dr. Muhaini, S.Ag., M.A., serta diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota DEMA FTIK. Kehadiran para pejabat dan mahasiswa ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam mendorong pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Tidak hanya sekadar penyuluhan, kegiatan ini turut mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dalam aksi nyata seperti gotong royong, peningkatan literasi masyarakat, serta pelestarian lingkungan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar insan akademik, tetapi juga agen transformasi sosial yang peduli dan aktif membangun masa depan desa.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal terbentuknya desa-desa yang cerdas, sehat, dan berdaya melalui kolaborasi nyata antara dunia pendidikan dan masyarakat,” tutup panitia dalam pernyataan resminya.
