NUSAKATA.COM – Dalam Konferensi Kabupaten XXIII PGRI Lahat Tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Santika, Bupati Kahat H. Bursah Zarnubi,S.E, menyampaikan sambutan penuh makna mengenai peran vital guru dalam pembangunan peradaban bangsa.
Menurut Bupati Lahat H. Bursah Zarnubi, guru bukan sekadar profesi, melainkan penentu arah masa depan bangsa.
“Guru adalah penggerak perubahan era 40 tidak sembarang orang bisa jadi guru. Guru harus punya ilmu, karakter, dan visi kemanusiaan,” ujarnya. Rabu, (02/07/2025).
Ia mengaitkan urgensi peran guru dengan ayat pertama yang di turunkan dalam Islam, yakni iqra (bacalah).
“Iqra tidak pernah mati dalam kehidupan kita. Itu perintah tuhan untuk belajar memahami dan berubah ke arah yang lebih baik,” kata Bupati Kahat H. Bursah zarnubi.
Bupati Lahat juga mengulas sejarah islam yang menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan, yang kemudian melahirkan Universitas-universitas tertua seperti al – Zaituna, Al – karaouine, dan Al-azhar.
“Ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah inti dari peradaban,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa untuk mencapai indonesia emas 2045 bangsa ini harus unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Negara maju itu industrinya maju dan gurunya hebat tanpa itu tidak akan ada Universitas riset komersial atau kemajuan nyata,” ucapnya H. Bursah.
Tak hanya itu. Ia mengangkat isu kesenjangan pendidikan yang di timbulkan oleh sistem bimbingan belajar (bimbel) berbayar. menurutnya bimbel hanya dinikmati oleh kalangan mampu, sementara anak-anak desa tertinggal.
“Saya ingin anak-anak desa juga bisa kuasai stem tanpa terbebani biaya pendidikan harus inklusif,” tegasnya.
Dengan semangat konferensi PGRI ini, Bupati Lahat berharap lahirnya kepengurusan baru yang tangguh dan berintegritas, serta mendorong PGRI menjadi pilar utama dalam mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan siap bersaing secara global. (Robby)