NUSAKATA.COM – Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan dengan memperkuat Koperasi Induk Yasmin.
Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, menyampaikan hal ini dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Yasmin 2025 yang digelar di Grand Whiz Poins Simatupang, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Margaret menyebut RAT ini merupakan yang ketiga selama masa kepemimpinannya, menunjukkan bahwa koperasi telah menjadi bagian penting dalam strategi pemberdayaan perempuan muda NU, termasuk di luar negeri. “Peserta RAT tahun ini meningkat menjadi 65 orang dari tahun sebelumnya yang hanya 47. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap Koperasi Yasmin terus bertumbuh,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa koperasi bukan sekadar badan usaha, melainkan sarana pendidikan ekonomi dan solidaritas antaranggota.
Karena itu, penguatan kelembagaan menjadi agenda utama agar koperasi mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. Margaret juga menyoroti pentingnya inovasi dan perluasan jaringan usaha melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.
“Koperasi harus menjadi wadah yang terbuka dan bermanfaat bagi semua anggotanya,” tegasnya, sambil berharap ada pendampingan dari pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, dalam hal peningkatan profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas koperasi.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi, menyambut baik pelaksanaan RAT. Menurutnya, RAT merupakan bukti koperasi masih aktif dan berpegang pada prinsip demokrasi ekonomi.
Ia juga melihat NU memiliki potensi sosial dan budaya yang besar dalam mendukung sistem ekonomi berbasis kebersamaan, termasuk koperasi syariah yang adil dan transparan.
Ahmad menambahkan bahwa manajemen profesional dan SDM yang mumpuni merupakan kunci pertumbuhan koperasi.
“Kita butuh orang yang tepat di posisi yang tepat agar koperasi dapat memberikan layanan optimal dan berkembang lebih cepat,” ujarnya.
Menurutnya, Fatayat NU telah berperan besar dalam isu sosial dan pemberdayaan ekonomi, dan Koperasi Yasmin merupakan alat utama dalam mewujudkan visi tersebut. Dengan jaringan Fatayat NU yang luas, baik di dalam maupun luar negeri, Koperasi Yasmin punya modal kuat untuk berkembang dari akar rumput hingga ke level internasional.
Sementara itu, Ketua Koperasi Yasmin, Nurul Mudrika, menyatakan bahwa pihaknya terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan anggota di berbagai wilayah. Ia yakin Koperasi Yasmin dapat menjadi model koperasi perempuan yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Dengan mengusung tema “Bersama Koperasi Yasmin, Perempuan Tangguh, Ekonomi Tumbuh”, RAT 2025 disebut menjadi momen penting dalam memperkuat arah dan strategi koperasi Fatayat NU ke depan.