NUSAKATA.COM – Warga Kampung Sukamulya RT 004 RW 002, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengeluhkan lambannya respons pemerintah terhadap kondisi tanggul Sungai Cipagenggang yang mulai mengalami abrasi dan terdampak pada pondok pesantren dan madrasah, Kamis (08/05/25).
Menurut Rudi Mulya Adi Wiguna, warga sekaligus tokoh masyarakat setempat, tanggul yang tergerus abrasi tersebut sangat dekat dengan bangunan Madrasah Tsanawiyah Mathla’ul Anwar Sukamulya dan Pondok Pesantren Nurul Iman, dengan jarak hanya beberapa meter dari aliran sungai.
“Kondisinya sangat mengkhawatirkan dan berpotensi membahayakan bangunan sekolah serta pondok pesantren. Kami sudah mengajukan permohonan bantuan berupa bronjong sebagai penahan tanggul hampir satu tahun lalu,” ujar Rudi.
Ia juga menyebutkan bahwa survei lokasi telah dilakukan pada tahun 2024, namun hingga memasuki tahun 2025 belum ada realisasi pembangunan atau revitalisasi tanggul.
“Kami berharap kepada pihak pemerintah kabupaten lebak terutama Dinas PUPR segera mengambil tindakan konkret untuk mencegah kerusakan lebih parah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua A.L.S (Aliansi Lebak Selatan) Robi Teguh Febrianto turut menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi tersebut.
Ia mendesak Dinas PUPR Lebak agar segera mendengarkan aspirasi warga Kampung Sukamulya
kalau sampai hal ini di biarkan khawatir pondok pesantren dan madrasah akan kena dampak dari abrasi sungai cipagenggang karena ini adalah tempat sarana pendidikan
“Kami harap ada langkah nyata dari pemerintah dalam pembangunan atau revitalisasi tanggul Sungai Cipagenggang. Ini menyangkut keselamatan warga dan kelangsungan pendidikan di wilayah tersebut,” tegas Robi Teguh Febrianto.