NUSAKATA.COM – Ketidakhadiran kembali Camat Kecamatan Pagelaran, Asep Saepudin, dalam acara pembukaan Seleksi Anggota Paskibra Kecamatan Pagelaran menuai kekecewaan dari Purna Paskibra Indonesia (PPI) Kecamatan Pagelaran. Minggu, (04/05/25).
R. Billiyan Hali, perwakilan PPI Kecamatan Pagelaran dan juga Formateur PK KNPI Pagelaran, menyampaikan bahwa ketidakhadiran Camat kali ini bukanlah yang pertama, bahkan semakin menegaskan sikap tidak kooperatif yang selama ini dirasakan oleh pemuda dan warga Pagelaran.
“Camat Asep Saepudin sudah diundang secara resmi, namun tidak memberikan konfirmasi apapun atas ketidakhadirannya. Bahkan saat panitia dan PPI mencoba menghubungi beberapa kali, tidak ada tanggapan. Ini acara penting, bukan untuk meminta anggaran, hanya diminta kehadirannya sebagai bentuk dukungan kepada para calon Paskibra,” ujar Billiyan.
Ia membandingkan dengan sikap institusi lain seperti Polsek dan Koramil yang selalu menunjukkan komitmennya dengan hadir atau mengutus perwakilan meskipun pimpinan mereka berhalangan.
“Berbeda dengan Camat Pagelaran, Polsek dan Koramil selalu hadir. Ini soal komitmen dan kepedulian terhadap pembinaan generasi muda,” lanjutnya.
Sementara itu, Ahmad, salah satu warga Kecamatan Pagelaran, turut menyuarakan kekecewaannya terhadap sikap Camat Asep Saepudin.
“Bukan hanya dalam acara seleksi Paskibra hari ini, tetapi hampir di setiap kegiatan olahraga, lomba-lomba Agustusan, atau acara kepemudaan lainnya pun Camat Pagelaran hampir tidak pernah terlihat hadir. Ini sangat berbeda dengan camat-camat sebelumnya yang selalu aktif dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Ini bukan hal sepele karena kehadiran seorang pemimpin sangat berarti bagi semangat dan solidaritas warga,” ujar Ahmad.
Atas kondisi tersebut, Warga Kecamatan Pagelaran berharap agar Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dalam hal ini Bupati Ibu R. Dewi Setiani dan Wakil Bupati Bapak Iing Andri Supriadi, dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Camat Pagelaran yang dinilai kurang membaur dengan masyarakat dan pemuda.
“Kami ingin pemimpin yang hadir dan peduli, bukan hanya menduduki jabatan tapi tak pernah hadir di tengah rakyat,” pungkas Ahmad.***