NUSAKATA.COM – Eksistensi wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat masing-masing punya tugas dan fungsinya diantara sebagai kontrol sosial dan menginformasikan.
Sangat disayangkan kalau ada pejabat pemerintah yang alergi ketemu Wartawan dan awak media ketika meminta keterangan.
Kabid Cipta Karya Dede Lesmana menyatakan, ia merasa dipalak ketika kedatangan awak media dan Lsm.
Hal ini perlu diklarifikasi pernyataannya, apa alasan yang sebenarnya sehingga memposisikan wartwan dan Lsm sebagai preman atau lebih mirisnya tukang palak.
Salah satu anggota Lsm sebut saja Rus, ia menyakan kepada rekan wartawa.
“Jangankan minta uang, kita ketemu kabid Cipta Karya saja susahnya minta ampun,” Jelasnya.
Malah kami berpikir negatif karena informasinya kalau Dede Lesmana jarang masuk kantor dan ini perlu diklarifikasi,” imbuhnya. (Sabtu, 12/04/25).
Saat dikonfirmasi salah satu staf Cipta Karya Arifin mengungkapkan, Mungkin beliau sedang sakit.
“Mungkin beliau sedang sakit, jadi bicaranya tidak konsen,” Imbuhnya.
Ketika hal ini menjadi perbincangan, Paradigma ini sangat bertentangan dan tidak etis disaat pemerintah menggaukan keterbukaan dan kebebasan pers.
“Untuk itu Sebaiknya Dede Lesmana memberikan klarifikasi atas statmennya,” pinta anggota LSM.(Alif)