NUSAKATA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait pelaksanaan ibadah selama Ramadan 2025.
Salah satu ketentuan utama dalam SE tersebut adalah larangan penggunaan pengeras suara luar saat salat tarawih dan tadarus Al-Qur’an.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, menegaskan bahwa penggunaan pengeras suara selama Ramadan harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
“Selama Ramadan 2025, pengeras suara dalam wajib digunakan untuk salat tarawih, ceramah atau kajian Ramadan, serta tadarus Al-Qur’an,” ujar Nurman pada Minggu (2/3/2025).
Aturan lainnya mencakup penggunaan pengeras suara sebelum azan. Sebelum Subuh, pembacaan Al-Qur’an atau selawat boleh menggunakan pengeras suara luar maksimal 10 menit, sementara salat Subuh, zikir, doa, dan kuliah subuh harus memakai pengeras suara dalam.
Hal serupa berlaku sebelum azan Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya, dengan durasi maksimal 5 menit untuk penggunaan pengeras suara luar.
Sebelum azan salat Jumat, pembacaan Al-Qur’an atau selawat dapat menggunakan pengeras suara luar selama maksimal 10 menit.
Namun, pengumuman petugas Jumat, hasil infak sedekah, khotbah, salat, zikir, dan doa harus menggunakan pengeras suara dalam.
Selain pengaturan pengeras suara, Pemkab Malang juga menerapkan aturan ketat bagi pemilik usaha restoran dan hiburan malam.
“Restoran, kafe, rumah makan, warung, dan pusat penjualan makanan diimbau untuk tidak menjual minuman beralkohol serta tidak menjalankan usaha secara mencolok, misalnya dengan memasang tirai penutup,” tambah Nurman.