Menu

Mode Gelap
 

Daerah Termacet di Indonesia Bukan Hanya Jakarta

- Nusakata

16 Feb 2025 05:42 WIB


					Foto Tomtom Traffic 2024 (Ist) Perbesar

Foto Tomtom Traffic 2024 (Ist)

NUSAKATA.COM – Jakarta sering kali dianggap sebagai kota dengan kemacetan terparah di Indonesia, mengingat perannya sebagai pusat bisnis dengan populasi yang padat serta volume kendaraan yang tinggi. Namun, menurut laporan terbaru TomTom Traffic Index 2024, terdapat beberapa kota lain di Indonesia yang ternyata memiliki tingkat kemacetan lebih tinggi dibandingkan Jakarta.

TomTom Traffic Index adalah laporan tahunan yang menganalisis 500 kota di 62 negara berdasarkan rata-rata waktu tempuh, tingkat kemacetan, serta waktu yang terbuang akibat kepadatan lalu lintas. Data ini memberikan wawasan bagi berbagai pihak, seperti pengendara, perencana kota, dan pembuat kebijakan, dalam menangani permasalahan lalu lintas di kota-kota besar.

Dalam laporan edisi ke-14 ini, beberapa kota di Indonesia masuk dalam daftar kota dengan kemacetan terparah. Menariknya, Jakarta yang selama ini dikenal sebagai kota paling macet, justru menempati peringkat kelima dalam daftar kota dengan kemacetan tertinggi di Indonesia.

Kota-kota lain seperti Bandung, Medan, dan Palembang tercatat memiliki tingkat kemacetan yang lebih tinggi. Berikut adalah daftar lima kota dengan kemacetan terparah di Indonesia menurut TomTom Traffic Index 2024.

Lima Kota Paling Macet di Indonesia

  1. Bandung
    Bandung berada di peringkat pertama sebagai kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Indonesia. Dengan rata-rata waktu tempuh 32 menit 37 detik per 10 km, tingkat kemacetan di kota ini mencapai 48%. Dampaknya, pengendara di Bandung kehilangan sekitar 108 jam per tahun akibat macet, menjadikannya kota paling macet di Indonesia serta peringkat ke-12 secara global dalam indeks ini.
  2. Medan
    Medan menempati posisi kedua dengan rata-rata waktu tempuh 32 menit 3 detik per 10 km. Tingkat kemacetan kota ini sebesar 40%, dengan total waktu terbuang mencapai 111 jam per tahun. Kemacetan di Medan mengalami peningkatan 10 detik dibandingkan tahun sebelumnya.
  3. Palembang
    Palembang berada di peringkat ketiga dengan rata-rata waktu tempuh 27 menit 55 detik per 10 km dan tingkat kemacetan sebesar 41%. Meski lebih rendah dari Medan, pengendara di kota ini tetap mengalami kehilangan waktu sekitar 94 jam per tahun akibat kepadatan lalu lintas di jam sibuk.
  4. Surabaya
    Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya menempati posisi keempat dengan rata-rata waktu tempuh 26 menit 59 detik per 10 km. Tingkat kemacetannya mencapai 31%, dengan waktu yang hilang bagi pengendara di jam sibuk mencapai 76 jam per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kemacetan masih menjadi persoalan serius bagi kota ini.
  5. Jakarta
    Jakarta, yang selama ini dikenal sebagai kota paling macet, kini berada di posisi kelima dengan rata-rata waktu tempuh 25 menit 31 detik per 10 km. Tingkat kemacetan di ibu kota mencapai 43%, dengan total waktu terbuang sebesar 108 jam per tahun, sama dengan Bandung. Namun, dibandingkan kota lain di daftar ini, peningkatan kemacetan di Jakarta lebih rendah, yaitu hanya bertambah 10 detik dari tahun sebelumnya.

Temuan dari TomTom Traffic Index 2024 menunjukkan bahwa Jakarta bukan lagi kota dengan kemacetan terparah di Indonesia. Bandung kini menempati posisi pertama, sementara Medan dan Palembang juga mengalami tingkat kemacetan yang cukup tinggi.

Baca Lainnya

Mahasiswa KKN STKIP Syekh Manshur Gelar Festival Masyarakat, Dorong UMKM dan Literasi Digital di Desa Sukamanah

3 August 2025 - 12:41 WIB

Dengan Hook dan Konten Kreatif, KKN UBP Karawang Bantu Agroeduwisata Desa Sukajadi Go Digital

3 August 2025 - 00:52 WIB

Diduga Pengusaha Internet Voucher Ceria.net Gunakan Tiang PLN Tanpa Izin

31 July 2025 - 11:32 WIB

Sinergi Rumah Zakat dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Angsana

31 July 2025 - 09:15 WIB

Motor Listrik Kian Diminati, Begini Cara Merawatnya

18 July 2025 - 08:03 WIB

Teknologi untuk Desa, Inovasi untuk Rakyat: Harapan Mahasiswa di KKL 2025

15 July 2025 - 14:41 WIB

Trending di Technologi