NUSAKATA.COM – Belakangan ini kita dihebohkan oleh berita yang kurang mengenakan dibidang pendidikan, adanya efisiensi atau pemangkasan anggaran pendidikan sekitar 39% yang semula berjumlah 57,6 T menjadi 35,1 T.
Hal ini berakibat pada pemotongan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang nantinya akan berdampak pada kenaikan Ukt dan bayaran lainnya untuk keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sabtu, (15/02/25)
Pemangkasan anggaran pendidikan bertujuan untuk keberlangsungan program makan bergizi gratis yang dilakukan oleh pemerintah.
Dengan efisiensi dari anggaran kementrian diharapkan bisa memberi kelancaran akan program ini.
Namun sayangnya saat ada orang tua yang tenang jika anaknya bisa makan gratis di sekolah, masih ada orang tua-orang tua lain yang harus habis-habisan untuk biaya anaknya kuliah.
Seperti kata Nelson Mandela bahwa “Pendidikan adalah senjata paling ampuh di dunia, karena dengan pendidikan kita mampu mengubah dunia.”
Akan tetapi pendidikan yang ada di indonesia malah seakan-akan diperlemah dengan adanya pemangkasan anggaran tersebut, Peluang komersialisasi pendidikan akan sangat terbuka dengan hal ini.
mengingat indonesia akan mencapai generasi emas di 2045 tapi dengan keadaan seperti ini akan sangat mustahil jadinya jika pendidikan yang seharusnya bisa dijadikan dasar untuk membangun sumber daya manusia tapi malah dibuat sulit untuk menggapainya.
Perlu ada terbosan atau gebrakan baru oleh pemerintah guna perguruan tinggi tetap bisa mendapatkan imbas yang baik.
Agar keberlangsungan pendidikan terjamin tanpa harus menaikkan Ukt atau membebani para mahasiswa dengan biaya kuliah yang berat akibat pemangkasan anggaran pendidikan ini.***
*Ditulis Oleh: Refaldi Hendrika Bayu Putra.