Nusanews.co – Permulaan Tauhid adalah Ilmu Mengenal Sifat Allah Swt, puncak dari Tauhid adalah mencapai Syuhud (Penyaksian dengan matahati).
Setelah mempelajari Ilmu Tauhid, seseorang insan tersebut perlu berjalan kepada Allah Swt dengan melatih Hatinya terus mengingati Allah Swt didalam setiap Detakkan jantung, denyut nadi dan Nafasnya melalui Talqin Dzikir.
Tujuannya adalah agar setiap apa yang dipandang, didengar, dirasai itu akan mengingatkannya kepada Allah Swt.
Setelah ingatan Hatinya mencapai Tauhid Dzauk (Rasa) dimana Hatinya dikaruniakan Allah Swt senantiasa “Merasai kebersamaan dengan Allah Swt didalam segala hal”. Disini insan tersebut akan dapat mencapai Keasyikan, Kecintaan dan Kerinduan kepada Allah Swt.
Setelah Tauhid Dzauk (Rasa) ini, insan itu akan dikaruniakan oleh Allah Swt cahaya pada Hatinya yang menghasilkan Tauhid Kasfi atau Tauhid Syuhud.
Akan terlihat pada Hatinya akan segala alam ini adalah Afa’alNya dan kemudian ke Asma’Nya lalu kemudian SifatNya dan akhir pada Dzatnya.
Melihat Dzat yang terkandung hanyalah Tersyuhud Wujud (Wajah) Allah Swt disebalik wujud alam ini.
Kesempurnaan tauhid adalah Mata kasarnya melihat alam, manakala matahatinya akan melihat keESAan Allah Swt.
Firman Allah Subhanahu Wa Taalla;
“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah : 115)
Maka dari itu carilah pembimbing ruhani yaitu Guru Mursyid yang akan membawa kita untuk mencapai kesempurnaan tauhid.
Nabi saw bersabda;
“Bersamalah dirimu dengan Allah, jika kamu belum dapat bersama Allah, maka bersamalah dirimu dengan yang sudah bersama Allah, maka ia akan menyampaikanmu kepada Allah.”
(HR.Abu Dawud)