Menu

Mode Gelap
 

4 WNI Indonesia Belum Pulang Di Malaysia Setelah Ditembak

- Nusakata

31 Jan 2025 16:15 WIB


					Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu (Beritasatu/Istimewa) Perbesar

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu (Beritasatu/Istimewa)

NUSAKATA.COM – Sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI) masih tertahan dan menjalani perawatan di Malaysia setelah menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada Jumat (24/1/2025).

Keempat WNI tersebut adalah MH dan AR dari Aceh, MZ dari Riau, serta AH yang diduga berasal dari Kepulauan Riau (Kepri).

Sementara itu, satu korban lainnya, Basri (50), telah dimakamkan pada Rabu (29/1/2025) di kampung halamannya di Desa Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu, mengungkapkan bahwa kondisi MH dan AR masih kritis, sedangkan MZ dan AH mulai membaik dan sudah bisa diajak berkomunikasi.

“Dua korban sudah dapat berkomunikasi dan memberikan keterangan terkait insiden tersebut. Berdasarkan kesaksian MZ, para WNI tidak melakukan serangan terhadap aparat APMM Malaysia, berbeda dengan klaim yang sebelumnya disampaikan oleh pihak Malaysia,” ujar Fanny pada Jumat (31/1/2025).

Pemerintah Indonesia melalui BP2MI mendesak otoritas Malaysia untuk transparan dalam mengungkap kronologi kejadian.

“Perwakilan BP2MI bersama Kementerian Luar Negeri dan KBRI terus mengawal kasus ini, memastikan para korban mendapatkan perawatan yang layak serta mengusut insiden ini secara jelas. Pemerintah akan terus mengawasi hingga para korban benar-benar pulih dan dapat kembali ke Indonesia,” tambahnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, BP3MI Riau mengimbau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri agar menempuh jalur resmi.

“Jika ingin bekerja di luar negeri, ikuti aturan, prosedur, dan persyaratan yang berlaku. Hindari pihak-pihak yang menawarkan pekerjaan secara instan atau ilegal. Dengan mengikuti ketentuan pemerintah, pekerja migran dapat memperoleh perlindungan maksimal,” pungkas Fanny.

Baca Lainnya

BEM Nusantara Banten Desak Pemerintah Awasi Ketat Penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat

14 October 2025 - 21:24 WIB

WPR, IPR, Tambang, BEM, MasyarakatAdat

Aliansi Mahasiswa NTB di Jakarta Akan Laporkan Dugaan Fee Proyek Irigasi ke KPK dan NasDem

14 October 2025 - 08:38 WIB

Pemprov Banten Tanggap Tangani Radiasi Cs-137 di Modern Cikande

14 October 2025 - 04:41 WIB

Ribuan Ton Jagung Dikirim Serentak, Gibran Turun Langsung ke Lapangan

9 October 2025 - 11:10 WIB

Ribuan Ton Jagung Dikirim Serentak, Gibran Turun Langsung ke Lapangan

Dua aktivis Global Sumud Flotilla Asal Indonesia Kembali ke Tanah Air

7 October 2025 - 19:34 WIB

Koalisi Mahasiswa Demokrasi Indonesia Soroti Problematika Makan Bergizi Gratis: Efektif atau Tidak?

30 September 2025 - 20:18 WIB

Makan Bergizi Gratis, Koalisi Mahasiswa, politik anggaran, pendidikan Indonesia, masalah gizi, efektivitas program
Trending di Nasional