NUSAKATA.COM – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menghadiri acara peringatan 1.000 hari wafatnya KH Dimyati Rois pada Kamis (6/3/2025) malam di Kendal.
KH Dimyati Rois merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadilah Kaliwungu, Kendal, serta pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syura DPP PKB periode 2018-2022.
Cak Imin menyatakan bahwa KH Dimyati Rois adalah sosok yang patut dijadikan teladan. Ia mewariskan berbagai ilmu serta memberikan contoh dalam kehidupan berbangsa, beragama, dan bernegara.
“Kami yakin bahwa warisan beliau akan terus memberikan warna dalam kehidupan masyarakat dan umat, serta menjadi penerang bagi bangsa dan negara,” ujar Cak Imin pada Jumat (7/3/2025).
Sebagai Ketua Umum PKB, Cak Imin menegaskan bahwa KH Dimyati Rois merupakan ulama yang menjadi rujukan, terutama bagi keluarga besar PKB dan Nahdlatul Ulama. Komitmen Mbah Dim tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Beliau adalah tokoh yang menjadi pedoman PKB dalam menjalankan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Kecintaan terhadap agama dan tanah air bagi beliau adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan,” kata Cak Imin.
KH Dimyati Rois, atau akrab disapa Mbah Dim, lahir di Brebes pada 5 Juli 1945. Ia pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, sebelum melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, dan kemudian ke Pondok Pesantren Sarang di Rembang.
Dedikasinya dalam Nahdlatul Ulama membawanya terpilih sebagai anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 2021. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syura DPP PKB periode 2018-2022.
Kepergian Mbah Dim meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar PKB yang dipimpin oleh Cak Imin, mengingat peran besarnya dalam organisasi dan masyarakat. ***