Nusakata.com – Salam Pergerakan Salam Pergerakan Salam Pergerakan, Imperium. Sebuah kata yang dilontarkan oleh orator saat membuka aspirasi didepan kantor bupati Pandeglang.
Ratusan masa yang tergabung dari pengurus cabang pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Pandeglang. Kamis (10/10/2024)
Perlu di ingat bahwa Kemerdekaan Negara republik Indonesia lahir dari semangat juang pemuda Indonesia dan rentetan sejarah yang telah menggoresekan sebuah catatan kebanggaan perjuangan pemuda Indonesia dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Disampaikan oleh ketua cabang PMII Pandeglang Aep menyampaikan, pemerintah daerah sudah melakukan MoU secara sepihak atas kebijakannya mengenai sampah yang di kelola oleh pemerintah daerah.
Tanpa mempertimbangkan hal yang sifatnya substansi lain tidak difikirkan oleh pemerintah daerah itu sendiri.
“Maka kami selaku mahasiswa dan masyarakat merespon atas segala hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat.” Pungkasnya
Berdasarkan hasil kajian dan investigasi kami di lapangan, berkaitan dengan adanya Huru Hara yang beredar di masyarakat Kabupaten Pandeglang Perihal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di kabupaten pandeglang yang terletak di Bangkonol, Bojongcanar dan Cigeulis masih menggunakan metode open dumping tidak ada pengelolaan sampah.
“Ada 35 kecamatan di kabupaten pandeglang, kapasitas TPA di kabupaten Pandeglang hanya mampu mengelola 18 kecamatan yang menghasilkan rata-rata 5 ton sampah perhari, pengelolaan di TPA yang ada di kabupaten Pandeglang hanya mampu mengelola 1 ton sampah perhari.” Tandasnya
Dilanjut Orator lain Yolan mengungkapkan, Dengan situasi pengelolaan sampah yang dinilai belum maksimal, pemerintahan kabupaten Pandeglang justru melakukan MoU tentang penerimaan sampah dari kabupaten serang dan kota tangerang selatan rata-rata 60 mobil dumtruk perhari tanpa pernah berfikir dan melihat dampak negatif yang di alami oleh masyarakat dan kerusakaan alam atas hal tersebut.
Kebijakan yang di ambil oleh pemerintahan kabupaten pandeglang kian menjadi sorotan oleh sejumlah kalangan, termasuk mahasiswa.
Kabupaten pandeglang yang di kenal dengan kota santri dan kota wisata, sangat berkebalikan dengan kebijakan yang di ambil oleh pemerintah hari ini, Kemiskinan ekstrim meningkat tajam pasca pandemi menerpa republik ini.
“Tapi ironisnya, birokrat dan pejabat publik ongkang ongkang kaki menari diatas penderitaan rakyatnya tanpa ada perasaan bersalah.” Ucapnya
Apakah mungkin dengan situasi seperti ini kita akan diam? Diam berarti meng-iya-kan atau berkomplot dengan mereka.
Maka atas nama moral intelektual, Pengurus Cabang Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kabupaten pandeglang tidak akan diam dan bangkit melawan melihat ketidak adilan dan nestapa orang teraniaya terhimpit dibalik tilam kekuasaan.
“Maka dari itu PC PMII PANDEGLANG hadir dan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan menuntut keadilan atas apa yang di lakukan oleh elit kekuasaan yang sangat merugikan masyarakat.” Tegasnya
Untuk itu, Lanjut Yolan, sebagai jalan perjuangan dan perlawanan. Kepada segenap steakholder yang ada, Bacalah dengan seksama tuntutan kami.
“Stop sementara pengiriman sampah dari pemkot tangsel dan kab. serang.
Evaluasi dan kaji ulang kebijakan MoU pengiriman sampah dan pemkot tangsel dan kab. Serang
Segera batalkan MoU tentang pengiriman sampah dari pemkot tangsel dan kab. Serang
Perhatikan petugas kebersihan di kabupaten pandeglang.” Ungkapnya