Menu

Mode Gelap
 

14 Februari Lahirnya Pendekar Dari Nahdlatul Ulama, Tokoh Pahlawan : Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari

- Nusakata

14 Feb 2025 04:34 WIB


					Gambar Pendiri Nahdlatul Ulama/ KH. Hasyim Asy'ari (Dok/NU. Online) Perbesar

Gambar Pendiri Nahdlatul Ulama/ KH. Hasyim Asy'ari (Dok/NU. Online)

NUSAKATA.COM – Sang Pendiri Nahdlatul Ulama Hadratusyaikh KH. Hasyim Ady’ari, salah satu memiliki sejarah panjang bagi kaum nahdliyin, Jasa kepahlawanannya tentu banyak dikenang ditanah nusantara.

Dilansir dari berbagai sumber. Jargon Nahdlatul Ulama sebagai pendirinya kini banyak menghidupi warga Nahdlatul Ulama.

Pada 14 Februari 1871 M, yang bertepatan dengan Selasa Kliwon, 24 Dzulqa’dah 1287 H, lahirlah Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari di Kabupaten Jombang.

Mbah Hasyim, begitu ia dikenal di kalangan Nahdliyin, meninggal dunia di Jombang pada usia 76 tahun, tepatnya pada 21 Juli 1947 M atau 3 Ramadhan 1366 H. Sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), beliau dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, yang hingga kini menjadi tujuan ziarah bagi ribuan orang setiap harinya.

Beliau adalah kakek dari Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta memiliki hubungan besanan dengan KH Bisri Syansuri, salah satu pendiri NU lainnya, yang berdomisili di kompleks Pondok Pesantren Denanyar, Jombang.

Kontribusi Mbah Hasyim terhadap perkembangan Islam di Nusantara sangatlah besar. Ayah dari KH A Wahid Hasyim—Menteri Agama yang fenomenal ini—mendirikan Pesantren Tebuireng pada tahun 1899 M. Dari pesantren inilah banyak pesantren di Jawa dan Sumatera berkembang, dengan para kiai yang pernah menjadi santri beliau.

Selain itu, Mbah Hasyim juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau mengajak santrinya untuk melawan penjajah, dengan menegaskan bahwa perlawanan terhadap penjajah merupakan kewajiban individu (fardlu ‘ain) bagi umat Muslim Indonesia.

Sebagaimana digambarkan dalam film “Sang Kiai”, pada 22 Oktober 1945, beliau mengeluarkan fatwa jihad yang menyatakan bahwa membela negara dari penjajahan adalah fardlu ‘ain bagi setiap mukallaf dalam radius 88 kilometer.

Dengan demikian, mereka yang gugur dalam perjuangan tersebut dihukumi mati syahid. Fatwa ini kemudian dikenal sebagai Resolusi Jihad, yang menjadi inspirasi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Atas dedikasi dan perjuangannya dalam membela bangsa dan negara, pemerintah Indonesia menganugerahkan Mbah Hasyim gelar Pahlawan Nasional.

Baca Lainnya

Merangkul Semua Kalangan, Hadirilah Risalah Cinta, Penggagas Kiyai Haji Sofiyallah Muhajir, Di Alun-alun Malingping

6 July 2025 - 11:21 WIB

KKM Kelompok 21 Universitas Primagraha Gelar Program CALISTUNG untuk Anak-Anak di Desa Pipitan

5 July 2025 - 16:35 WIB

SPBU 34-42210 Sodong dan Karyawan Bagikan 648 Botol Air Mineral di Momen Jumat Berkah

4 July 2025 - 13:08 WIB

Mahasiswa KKN UGM Terlibat Kecelakaan Long Boat di Maluku Tenggara, Satu Orang Dilaporkan Meninggal

1 July 2025 - 22:34 WIB

CV. Falaha Dahril Diapresiasi Warga Kampung Sawit Dua, Desa Taman Sari

1 July 2025 - 06:17 WIB

Semarak 1 Muharram 1447 H, Langit Cigadung Mandiri Dihiasi Cahaya Doa dan Sholawat

29 June 2025 - 13:05 WIB

Trending di Religi